SELAMAT DATANG DI BLOG ILMU TAMBAHAN ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI

Norma Dalam Tes Pengukuran

1.      Norma mengukur berat badan
Alat yang digunakan : Timbangan
Fungsi dari alat ini yaitu : untuk mengetahui Komposisi tubuh maupun bentuknya                                            atau pengukuran atas struktur tubuh manusia.
Prosedur pelaksanaan :
a.       Berdiri tegak lurus.
b.      Pandangan lurus ke depan.
c.       Saat pengukuran berat badan, atlet atau orang menggunakan pakaian seminim mungkin.
d.      Kemudian lihat angka pada timbangan tersebut untuk mengetahui berat badan kita.

2.      Norma mengukur tinggi badan
Alat yang digunakan : meteran
Fungsi dari alat ini yaitu : untuk mengetahui tinggi badan
Prosedur pelaksanaan :
a.       Berdiri tegak lurus.
b.      Pandangan lurus ke depan.
c.       Kemudian lihat angka pada meteran tersebut.

3.      Norma mengukur ketebalan lemak
Alat yang digunakan : Skin Fold Caliper
Fungsi dari alat ini yaitu : untuk mengetahui persentasi ketebalan lemak pada                                                    tubuh.
Prosedur pelaksanaan :
a.       Kulit di tempat yang diukur dicubit dengan tangan kiri sedemikian rupa, sehingga yang dicubit hanyalah lipatan kulit dan lemaknya saja tanpa mengikutkan lapisan otot dibawahnya.
b.      Tangan kanan memegang Caliper untuk menjepit lapisan kulit yang telah dicubit dengan tangan kiri. Dengan telah terjepitnya lapisan kulit dan lemak bawah kulit dapat dibaca pada skala yang ada pada Skin Fold Caliper berapa milimeter tebalnya.
4.      Norma mengukur kekuatan otot punggung
Alat yang digunakan : Back Dynamometer
Fungsi dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui komponen kekuatan otot punggung.
Prosedur pelaksanaan :
a.       Teste coba berdiri, panggul dirapatkan di dinding, badan dibungkukkan ke depan.
b.      Kedua tangan lurus memegang dynamometer dengan kedua tangan lurus.
c.       Teste berusaha sekuat-kuatnya mengangkat badan ke atas, sehingga menuju pada sikap berdiri tegak.
d.      Alat tersebut menunjukkan angka yang menyatakan besarnya kekuatan kontraksi dari otot punggung tersebut.
e.       Penilaian : Besarnya kekuatan tarikan otot punggung teste dapat dilihat pada alat pengukuran setelah melakukan tes tersebut.

Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Pria.
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 153.50 – keatas
Bagus 112.50 – 153.00
Sedang 76.50 – 112.00
Cukup 52.50 – 76.00
Kurang SD –52.00

Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Wanita
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 103.50 – keatas
Bagus 78.50 – 103.00
Sedang 57.50 – 78.00
Cukup 28.50 –57.00
Kurang SD –28.00

5.      Norma mengukur kekuatan otot tungkai
Alat yang digunakan : Leg Dynamometer
Fungsi dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui komponen kekuatan otot tungkai.
Prosedur pelaksanaan :
a.       Teste memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya hingga membentuk sudut ± 450, kemudian alat pengikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg dynamometer.
b.      Setelah itu teste berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya.
c.       Setelah teste itu meluruskan kedua tungkainya dengan maksimum, lalu kita lihat jarum alat-alat tersebut menunjukkan angka berapa.
d.      Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai teste.
e.       Penilaian : Skor terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai skor
f.       dalam satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg

Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Pria.
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 153.50 – keatas
Bagus 112.50 – 153.00
Sedang 76.50 – 112.00
Cukup 52.50 – 76.00
Kurang SD –52.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Wanita
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 103.50 – keatas
Bagus 78.50 – 103.00
Sedang 57.50 – 78.00
Cukup 28.50 –57.00
Kurang SD –28.00

6.      Norma mengukur power tungkai
Alat yang digunakan : Jump Meter Digital
Fungsi dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui komponen power tungkai
Prosedur pelaksanaan :
a.       pertama-tama alat harus On.
b.      Lalu alat disabukkan diatas pinggang.
c.       Objek berdiri tegak, wajah menghadap ke depan.
d.      Loncat boleh menggunakan awalan atau tidak, sesuai dengan keinginan orang coba.
e.       Loncat dimulai dari dalam lingkaran yang telah disediakan, begitu juga dengan mendaratnya badan, kaki harus tetap berada di dalam lingkaran tersebut (minimal 1kaki).
f.       Jika ketika mendarat kedua kaki berada di luar lingkaran, maka hasil tes gagal atau tidak dianggap/tidak sah.
g.      Dilakukan sebanyak 3 kali. Diambil hasil yang terbaik.

7.      Norma mengukur flexibility
Alat yang digunakan : Flexibility Meter
Fungsi dari alat ini yaitu : Untuk dapat mengetahui tingkat kelentukan seseorang.
Prosedur pelaksanaan :
a.       Peserta atau orang coba tidak memakai alas kaki.
b.      Peserta duduk dengan kaki lurus menyentuh balok tes.
c.       Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk ).
d.      Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan menyentuh mistar skala/pengukur.
e.       Tangan yang mendorong harus selalu menempel di alat tes.
f.       Dimulai dari angka -20, ( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah tidak mampu).
g.      Dilakukan 3 kali, diambil hasil tes yang terbaik.

8.      Norma mengukur keseimbangan
Alat yang digunakan : Balance One
Fungsi dari alat ini yaitu : Untuk dapat mengetahui tingkat keseimbangan orang                                                coba atau atlet.
Prosedur pelaksanaan :
a.       Pertama-tama. Alat tes harus On.
b.      Alat pijakan keseimbangan disatukan dengan alatnya.
c.       Alat tes bisa disesuaikan dengan tinggi badan orang coba.
d.      Setelah itu berdiri diatas alat pijakan dengan satu kaki saja.
e.       Antara kaki yang satu dengan kaki yang lain tidak boleh bersentuhan atau fikasih jarak keduanya.
f.       Tangan direntangkan dan mata dipejamkan.
g.      Alat akan menghitung jika sudah ada tanda mulai brupa bunyi. Sebelumnya alat akan menhitung mundur dari 5. baru akan menghitung.
h.      Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.

9.      Norma mengukur reaksi
Alat yang digunakan : Visual dan Audiovisual
Fungsi dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui tingkat reaksi seseorang dalam suatu                                           kondisi tertentu.hal ini sangat diperlukan dalam                                                               pengembangan prestasi.
Prosedur pelaksanaan (visual) :
a.       Alat on
b.      Orang coba berdiri pada alas tumpu yang tersedia.
c.       Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.
d.      Ketika lampu menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan membuka kedu kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi.
e.       Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.

10.  Norma mengukur grip dan expanding
Alat yang digunakan : Grip Strenght Dynamometer atau Hand Dynamometer
Fungsi dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui kekuatan otot peras tangan.
Prosedur pelaksanaan :
a.       Pengukuran Otot Peras Tangan Kanan dan Kiri.
b.      Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu.
c.       Pandangan lurus kedepan.
d.      Tangan memegang Grip Strenght dynamometer.
e.       Tangan harus lurus.
f.       Skala dynamometer menghadap keluar atau kedepan.
g.      Jarum dynamometer berada pada angka nol.
h.      Setelah itu, Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga.
i.        Hanya dengan sekali perasan.
j.        Penekanannya tidak boleh dengan sentakan.
k.      Tangan yang diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak boleh tersentuh badan ataupun benda lain.
l.        Hasil tes dapat dilihat pada skala dynamometer.
m.    Dilakukan sebanyak 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kanan pria dan wanita
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 55.50 – keatas 42.50 – keatas
Bagus 46.50 – 55.00 32.50 – 41.00
Sedang 36.50 – 46.00 24.50 – 32.00
Cukup 27.50 – 36.00 18.50 – 24.00
Kurang SD – 27.00 SD – 18.00

Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kiri pria dan wanita
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 54.50 – keatas 37.00 – keatas
Bagus 44.50 – 54.00 27.00 – 36.50
Sedang 33.50 – 44.00 19.00 – 26.50
Cukup 24.50 – 33.00 14.00 – 18.50
Kurang SD – 24.00 SD – 13.50

Alat yang digunakan : Expanding Dynamometer
Fungsi dari alat ini yaitu : untuk mengetahui kekuatan otot menarik dan kekuatan otot mendorong ( otot bahu ).
Prosedur pelaksanaan :
a.       Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu.
b.       Pandangan lurus kedepan.
c.       Expanding Dynamometer dipegang dengan kedua tangan.
d.      Diangkat dengan kedua tangan berada di didepan dada.
e.       Badan dan alat menghadap keluar atau ke depan.
f.       Kedua lengan atas ke samping dan siku ditekuk.
g.      Jarum dynamometer berada pada angka nol.
h.      Kemudian tarik sekuat-kuatnya expanding dynamometer dengan kedua tangan.
i.        Hanya dengan sekali tarikan.
j.        Alat ataupun tangan tidak boleh menyentuh badan.
k.      Dilakukan 3 kali,
diambil hasil yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar