1. Norma
mengukur berat badan
Alat
yang digunakan : Timbangan
Fungsi
dari alat ini yaitu : untuk mengetahui Komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh
manusia.
Prosedur
pelaksanaan :
a. Berdiri
tegak lurus.
b. Pandangan
lurus ke depan.
c. Saat
pengukuran berat badan, atlet atau orang menggunakan pakaian seminim mungkin.
d. Kemudian
lihat angka pada timbangan tersebut untuk mengetahui berat badan kita.
2. Norma
mengukur tinggi badan
Alat
yang digunakan : meteran
Fungsi
dari alat ini yaitu : untuk mengetahui tinggi badan
Prosedur
pelaksanaan :
a. Berdiri
tegak lurus.
b. Pandangan
lurus ke depan.
c. Kemudian
lihat angka pada meteran tersebut.
3. Norma
mengukur ketebalan lemak
Alat
yang digunakan : Skin Fold Caliper
Fungsi
dari alat ini yaitu : untuk mengetahui persentasi ketebalan lemak pada tubuh.
Prosedur
pelaksanaan :
a. Kulit di tempat yang diukur dicubit dengan tangan kiri sedemikian rupa,
sehingga yang dicubit hanyalah lipatan kulit dan lemaknya saja tanpa
mengikutkan lapisan otot dibawahnya.
b. Tangan kanan memegang Caliper untuk menjepit lapisan kulit yang telah
dicubit dengan tangan kiri. Dengan telah terjepitnya lapisan kulit dan lemak
bawah kulit dapat dibaca pada skala yang ada pada Skin Fold Caliper berapa
milimeter tebalnya.
4. Norma
mengukur kekuatan otot punggung
Alat
yang digunakan : Back Dynamometer
Fungsi
dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui komponen kekuatan otot punggung.
Prosedur
pelaksanaan :
a. Teste coba berdiri, panggul
dirapatkan di dinding, badan dibungkukkan ke depan.
b. Kedua tangan lurus
memegang dynamometer dengan kedua tangan lurus.
c. Teste berusaha sekuat-kuatnya
mengangkat badan ke atas, sehingga menuju pada sikap berdiri tegak.
d.
Alat tersebut menunjukkan angka yang menyatakan
besarnya kekuatan kontraksi dari otot punggung tersebut.
e.
Penilaian : Besarnya kekuatan tarikan otot
punggung teste dapat dilihat pada alat pengukuran setelah
melakukan tes tersebut.
Norma
penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Pria.
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 153.50 – keatas
Bagus 112.50 – 153.00
Sedang 76.50 – 112.00
Cukup 52.50 – 76.00
Kurang SD –52.00
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 153.50 – keatas
Bagus 112.50 – 153.00
Sedang 76.50 – 112.00
Cukup 52.50 – 76.00
Kurang SD –52.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Wanita
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 103.50 – keatas
Bagus 78.50 – 103.00
Sedang 57.50 – 78.00
Cukup 28.50 –57.00
Kurang SD –28.00
5. Norma
mengukur kekuatan otot tungkai
Alat
yang digunakan : Leg Dynamometer
Fungsi
dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui komponen kekuatan otot tungkai.
Prosedur
pelaksanaan :
a. Teste memakai pengikat
pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya hingga membentuk
sudut ± 450, kemudian alat pengikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg dynamometer.
b.
Setelah itu teste berusaha sekuat-kuatnya meluruskan
kedua tungkainya.
c.
Setelah teste itu meluruskan kedua tungkainya dengan maksimum,
lalu kita lihat jarum alat-alat tersebut menunjukkan angka berapa.
d.
Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot
tungkai teste.
e.
Penilaian : Skor terbaik dari tiga kali percobaan
dicatat sebagai skor
f.
dalam satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg
Norma
penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Pria.
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 153.50 – keatas
Bagus 112.50 – 153.00
Sedang 76.50 – 112.00
Cukup 52.50 – 76.00
Kurang SD –52.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Wanita
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 103.50 – keatas
Bagus 78.50 – 103.00
Sedang 57.50 – 78.00
Cukup 28.50 –57.00
Kurang SD –28.00
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 153.50 – keatas
Bagus 112.50 – 153.00
Sedang 76.50 – 112.00
Cukup 52.50 – 76.00
Kurang SD –52.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung Wanita
KATEGORI PRESTASI (kg)
Baik sekali 103.50 – keatas
Bagus 78.50 – 103.00
Sedang 57.50 – 78.00
Cukup 28.50 –57.00
Kurang SD –28.00
6. Norma
mengukur power tungkai
Alat
yang digunakan : Jump Meter Digital
Fungsi
dari alat ini yaitu : Untuk mengetahui komponen power tungkai
Prosedur
pelaksanaan :
a. pertama-tama
alat harus On.
b. Lalu alat
disabukkan diatas pinggang.
c. Objek
berdiri tegak, wajah menghadap ke depan.
d. Loncat boleh
menggunakan awalan atau tidak, sesuai dengan keinginan orang coba.
e. Loncat
dimulai dari dalam lingkaran yang telah disediakan, begitu juga dengan
mendaratnya badan, kaki harus tetap berada di dalam lingkaran tersebut (minimal
1kaki).
f. Jika ketika
mendarat kedua kaki berada di luar lingkaran, maka hasil tes gagal atau tidak
dianggap/tidak sah.
g. Dilakukan
sebanyak 3 kali. Diambil hasil yang terbaik.
7. Norma
mengukur flexibility
Alat
yang digunakan : Flexibility Meter
Fungsi dari
alat ini yaitu : Untuk dapat mengetahui tingkat kelentukan seseorang.
Prosedur
pelaksanaan :
a. Peserta atau
orang coba tidak memakai alas kaki.
b. Peserta
duduk dengan kaki lurus menyentuh balok tes.
c. Lutut bagian
belakang lurus ( tidak boleh ditekuk ).
d. Pelan-pelan
bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan
menyentuh mistar skala/pengukur.
e. Tangan yang
mendorong harus selalu menempel di alat tes.
f. Dimulai dari
angka -20, ( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu
berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah tidak
mampu).
g. Dilakukan 3
kali, diambil hasil tes yang terbaik.
8. Norma
mengukur keseimbangan
Alat
yang digunakan : Balance One
Fungsi
dari alat ini yaitu : Untuk dapat mengetahui tingkat
keseimbangan orang coba atau atlet.
Prosedur
pelaksanaan :
a. Pertama-tama.
Alat tes harus On.
b. Alat pijakan
keseimbangan disatukan dengan alatnya.
c. Alat tes
bisa disesuaikan dengan tinggi badan orang coba.
d. Setelah itu
berdiri diatas alat pijakan dengan satu kaki saja.
e. Antara kaki
yang satu dengan kaki yang lain tidak boleh bersentuhan atau fikasih jarak
keduanya.
f. Tangan direntangkan
dan mata dipejamkan.
g. Alat akan
menghitung jika sudah ada tanda mulai brupa bunyi. Sebelumnya alat akan
menhitung mundur dari 5. baru akan menghitung.
h. Dilakukan 3
kali, diambil hasil yang terbaik.
9. Norma
mengukur reaksi
Alat
yang digunakan : Visual dan Audiovisual
Fungsi dari
alat ini yaitu : Untuk mengetahui tingkat reaksi seseorang dalam suatu kondisi tertentu.hal ini sangat
diperlukan dalam pengembangan prestasi.
Prosedur
pelaksanaan (visual) :
a. Alat on
b. Orang coba
berdiri pada alas tumpu yang tersedia.
c. Pandangan
kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.
d. Ketika lampu
menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan membuka kedu kaki atau
mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi.
e. Dilakukan 3
kali, diambil hasil yang terbaik.
10. Norma
mengukur grip dan expanding
Alat
yang digunakan : Grip Strenght Dynamometer atau Hand Dynamometer
Fungsi dari
alat ini yaitu : Untuk mengetahui kekuatan otot peras tangan.
Prosedur
pelaksanaan :
a. Pengukuran
Otot Peras Tangan Kanan dan Kiri.
b. Orang coba
berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu.
c. Pandangan
lurus kedepan.
d. Tangan
memegang Grip Strenght dynamometer.
e. Tangan harus
lurus.
f. Skala
dynamometer menghadap keluar atau kedepan.
g. Jarum
dynamometer berada pada angka nol.
h. Setelah itu,
Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga.
i.
Hanya dengan sekali perasan.
j.
Penekanannya tidak boleh dengan
sentakan.
k. Tangan yang
diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak boleh tersentuh badan
ataupun benda lain.
l.
Hasil tes dapat dilihat pada skala
dynamometer.
m. Dilakukan
sebanyak 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
Norma
penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kanan pria dan wanita
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 55.50 – keatas 42.50 – keatas
Bagus 46.50 – 55.00 32.50 – 41.00
Sedang 36.50 – 46.00 24.50 – 32.00
Cukup 27.50 – 36.00 18.50 – 24.00
Kurang SD – 27.00 SD – 18.00
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 55.50 – keatas 42.50 – keatas
Bagus 46.50 – 55.00 32.50 – 41.00
Sedang 36.50 – 46.00 24.50 – 32.00
Cukup 27.50 – 36.00 18.50 – 24.00
Kurang SD – 27.00 SD – 18.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kiri pria dan wanita
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 54.50 – keatas 37.00 – keatas
Bagus 44.50 – 54.00 27.00 – 36.50
Sedang 33.50 – 44.00 19.00 – 26.50
Cukup 24.50 – 33.00 14.00 – 18.50
Kurang SD – 24.00 SD – 13.50
Alat yang digunakan : Expanding
Dynamometer
Fungsi dari alat ini yaitu : untuk
mengetahui kekuatan otot menarik dan kekuatan otot mendorong ( otot bahu ).
Prosedur pelaksanaan :
a. Orang coba
berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu.
b. Pandangan lurus kedepan.
c. Expanding
Dynamometer dipegang dengan kedua tangan.
d. Diangkat
dengan kedua tangan berada di didepan dada.
e. Badan dan
alat menghadap keluar atau ke depan.
f. Kedua lengan
atas ke samping dan siku ditekuk.
g. Jarum
dynamometer berada pada angka nol.
h. Kemudian
tarik sekuat-kuatnya expanding dynamometer dengan kedua tangan.
i.
Hanya dengan sekali tarikan.
j.
Alat ataupun tangan tidak boleh
menyentuh badan.
k. Dilakukan 3
kali,
diambil hasil yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar