KEBERSIHAN
DIRI DAN LINGKUNGAN
(Personal
Hygiene/PH and Environment Sanitation )
I. Pendahuluan
Kebersihan diri maupun lingkungan merupakan
hal yang fundamental, dan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari
– hari, begitupula kita seringkali diingatkan dengan slogan “Kebersihan
sebagian dari pada iman “ yang berarti bahwa kebersihan mencerminkan kekuatan
iman seseorang, kembali lagi hal tersebut merupakan hal dasar yang perlu kita
pahami dan kita lakukan secara berkesinambungan dari kita lahir sampai kita
tutup usia pada nantinya.
Dalam kehidupan sehari – hari
kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.Kebersihan itu
sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal –hal yang
sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78).
Dari pernyataan di atas, dapat kita
simpulkan bahwa Kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian yang sangat
penting dalam kehidupan kita sehari-hari; kemudian bagaimana dengan kebersihan
diri dan lingkungan yang mempengaruhi hygiene klien di Rumah Sakit ?
Pasien atau klien adalah individu
yang tidak terlepas dari adanya masalah kesehatan. Bagi pasien yang mengalami
masalah kesehatan, maka dimungkinkan kebutuhan dasarnya menjadi terganggu salah
satunya adalah masalah dalam hal kebersihan diri atau PersonalHygiene. Kebutuhan
dasar manusia merupakan focus dalam asuhan keperawatan, dalam hal
ini perawat harus mempunyai pengetahuan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien melalui proses keperawatan,
Proses keperawatan adalah metode
pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada
individu, kelompok dan masyarakat yang memfokuskan pada identifikasi dan
pemecahan masalah dari respons pasien terhadap penyakitnya. (Tarwoto, Watonah,
2006 : 2).
Untuk itu, makalah ini akan
memaparkan tentang konsep kebersihan diri dan lingkungan, Macam-Macam Personal
Hygiene, Faktor – Faktor yang mempengaruhi PH, Faktor lingkungan yang
mempengaruhi hygiene klien di RS, Pengkajian pada klien berhubungan dengan
kebersihan diri (PH), Diagnosa Keperawatan dan Tindakan Keperawatannya, serta
dapat membantu mahasiswa dalam belajar pada mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
pada kompetensiPERSONAL HYGIENE/ PH.
2.Konsep Dasar Kebersihan Diri dan
lingkungan
Kebersihan diri atau personal
hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita
sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu
memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai
macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri
juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit,
Keluarga maupun di masyarakat.
Konsep Dasar
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan
perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. (Tarwoto, Wartonah, 2006 : 78).
Macam – Macam Personal
Hygiene
- Perawatan kulit kepala dan rambut
- Perawatan mata
- Perawatan hidung
- Perawatan telinga
- Perawatan kuku dan tangan
- Perawatan genetalia
- Perawatan kulit seluruh tubuh
- Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan Perawatan Personal
Hygiene
- Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
- Memelihara kebersihan diri seseorang
- Memperbaiki personal hygiene yang
kurang
- Pencegahan penyakit
- Meningkatkan percaya diri seseorang
- Menciptakan keindahan
Faktor – factor yang
mempengaruhi personal hygiene
- Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya.
- Praktik social
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
- Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
- Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien
penderita Diabetes Melitus ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.
3. Asuhan Keperawatan pada klien berhubungan
dengan kebersihan diri (PH)
Sangat disayangkan masih
banyak orang – orang yang mengabaikan kebersihan diri dan lingkungannya,
terbukti semakin banyaknya jumlah penyakit yang diakibatkan karena adanya
kebersihan diri dan lingkungannya yang kurang baik, contohnya penyakit kulit
yang disebabkan karena jamur (tinea pedis, tinea kruris, tinea kapitis, dll)
serta karena sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat mengakibatkan
penyakit yang banyak ditemukan pada pasien anak – anak dimana perantaranya adalah
nyamuk Aedes Aegypty yaitu DHF yang lebih familiar kita sebut dengan demam
berdarah.
Tugas kita sebagai perawat apabila
menemukan pasien dengan gangguan yang berhubungan dengan PH adalah memberikan
asuhan keperawatan, melalui proses keperawatan.
Proses keperawatan adalah salah satu
alat bagi perawat untuk memecahkan masalah yang terjadi pada pasien. (Aziz
Alimul Hidayat, 2002 : 8).
Proses keperawatan mengandung unsure
– unsure yang bermanfaat bagi perawat dan klien. Perawat dan klien membutuhkan
proses asuhan keperawatan dari bagaimana melakukan pengkajian untuk mendapatkan
data, membuat diagnosa, merencanakan, melaksanakandan menilai hasil dari asuhan
keperawatan..
a. Pengkajian pada klien
berhubungan dengan kebersihan diri (PH)
Sebelum melakukan pengkajian,
perawat hendaknya dibekali pengetahuan yang berkaitan dengan dasar – dasar
tentang struktur kulit, rambut dan kuku, agar data yang ditemukan pada pasien
dengan gangguan PH bisa akurat dan sesuai.
Struktur Kulit
Kulit terdiri dari dua lapisan,
yaitu epidermis dan dermis. Epidermis merupakan lapisan terluar, dan aksesori –
aksesorinya (rambut, kuku, kelenjar sabasea dan kelenjar keringat).
Rambut
Rambut tumbuh dari invaginasi
tubular pada epidermis yang disebut folikel, dan folikel rambut beserta kelenjar
sabasea disebut sebagai ‘unit pilosebasea’.Ada tiga tipe rambut yaitu rambut
lanugo yang halus dan lembut terdapat sewaktu dalam kandungan dan menghilang
pada waktu usia janin mencapai bulan kedelapan; rambut velus yang tipis dan
halus menutupi sebagian besar tubuh kecuali pada tempat – tempat dimana rambut
terminal tumbuh; rambut terminal yang tebal dan berpigmen, terdapat pada kulit
kepala, alis dan bulu mata yang tumbuh sebelum pubertas.struktur rambut
medulla, korteks kutikula.
Kuku
Kuku merupakan lempengan keratin
transparan yang berasal dari invaginasi epidermis pada dorsum falang terakhir
dari jari. Lempengan kuku merupakan hasil pembelahan sel di dalam matriks kuku,
yang tertanam dalam lipatan kuku bagian proksimal, tetapi yang tampak hanya sebagian
yang berbentuk seperti bulan separuh (lanula) berwarna pucat pada bagian bawah
kuku. Lempengan kuku melekat erat pada dasar kuku (nail bed) di bawahnya.
Kutikula merupakan perluasan stratum korneum pada lipatan kuku proksimal
ke atas lempengan kuku.
Kelenjar keringat dan sabasea
Kelenjar keringat ekrin penting
dalam pengaturan suhu tubuh, fungsinya untuk mensekresi air, elektrolit,
laktat, urea dan ammonia.Kelenjar sabasea terdapat disetiap tempat pada kulit
mulai dari tangan sampai kaki. Tempat yang memiliki jumlah kelenjar yang banyak
dan menonjol adalah kepala, leher, dada dan punggung.
Dermis
Adalah lapisan jaringan ikat yang
terletak di bawah epidermis, dan merupakan bagian terbesar dari kulit.
Fungsi kulit
- Mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh yang
esensial
- Melindungi dari masuknya zat-zat kimia beracun dari
lingkungan dan mikroorganisme
- Fungsi-fungsi imunologis
- Melindungi dari kerusakan akibat radiasi UV
- Mengatur suhu tubuh
- Sintesis vitamin D
- Berperan penting dalam daya tarik seksual dan interaksi
sosial
PENGKAJIAN
a. Rambut
- Keadaan rambut yang kusam
- Keadaan tekstur
- Kepala
- Botak / alopesia
- Ketombe
- Berkutu
- Adakah eritema
- Kebersihan
- Mata
- Apakah sclera ikterik
- Apakah konjungtiva pucat
- Kebersihan mata
- Apakah gatal / mata merah
- Hidung
- Adakah pilek
- Adakah alergi
- Adakah pendarahan
- Adakah perubahan penciuman
- Kebersihan hidung
- Bagaimana membrane mukosa
- Adakah septum deviasi
- Mulut
- Keadaan mukosa mulut
- Kelembapannya
- Adakah lesi
- Kebersihan
- Gigi
- Adakah karang gigi
- Adakah karies
- Kelengkapan gigi
- Pertumbuhan
- Kebersihan
- Telinga
- Adakah kotoran
- Adakah lesi
- Bagaimana bentuk telinga
- Adakah infeksi
- Kulit
- Kebersihan
- Adakah lesi
- Keadaan turgor
- Warna kulit
- Suhu
- Teksturnya
- Pertumbuhan bulu
- Kuku tangan dan kaki
- Bentuknya bagaimana
- Warnanya
- Adakah lesi
- Pertumbuhannya
- Genetalia
- Kebersihan
- Pertumbuhan rambut pubis
- Keadaan kulit
- Keadaan lubang uretra
- Keadaan skrotum, testis pada pria
- Cairan yang dikeluarkan
- Tubuh secara umum
- Kebersihan
- Normal
- Keadaan postur
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
(Rencana Keperawatan)
- Gangguan Integritas Kulit
Definisi : Keadaan dimana kulit seseorang tidak utuh
Kemungkinan berhubungan dengan :
- bagian tubuh yang lama tertekan
- imobilisasi
- terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan :
a. kerusakan jaringan kulit
b. gangrene
c. dekubitus
d. kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
a. stroke
b. Fraktur femur
c. Koma
d. Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan :
a. pola kebersihan diri pasien normal
b. keadaan kulit, rambut kepala bersih
c. klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
INTERVENSI :
- Kaji kembali kebutuhan personal hygiene pasien
Rasional : data dasar dalam melakukan intervensi
- Kaji keadaan luka pasien
Rasional : menentukan intervensi lebih lanjut
- Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien
dengan cara membantu mandi pasien
Rasional : menghindari resiko infeksi kulit
- Jaga kebersihan tempat tidur, selimut bersih dan
kencang
Rasional : mengurangi tekanan dan menghindari luka dekubitus
- Lakukan perawatan luka dengan teknik steril sesuai
program
Rasional : penyembuhan luka
- Obesrvasi tanda – tanda infeksi
Rasional : pencegahan infeksi secara dini
- Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahan posisi
setiap 2 jam
Rasional : mencegah dekubitus
- Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
- trauma oral
- pembatasan intake cairan
- pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan :
a. iritasi / luka pada mukosa mulut
b. peradangan / infeksi
c. kesulitan dalam makan dan menelan
d. keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
a. stroke
b. stomatitis
c. koma
Tujuan yang diharapkan :
a. Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah
muda
b. Inflamasi tidak terjadi
c. Klien mengatakan rasa nyaman
d. Keadaan mulut bersih
INTERVENSI :
- Kaji kembali pola kebersihan mulut
Rasional : data dasar dalam melakukan intervensi
- Lakukan kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum
tidur
Rasional : membersihkan kotoran dan mencegah karang gigi
- Gunakan sikat gigi yang lembut
Rasional : mencegah pendarahan
- gunakan larutan garam atau baking soda dan kemudian
bilas dg air bersih
rasional : larutan garam atau soda membantu melembabkan
mukosa, meningkatkan granulasi dan menekan bakteri
- Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut
Rasional : mencegah gangguan mukosa
- laksanakan program terapi medis
rasional : membantu menyembuhkan luka atau infeksi
- Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
- Kelelahan fisik
- Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan :
a. Badan kotor dan berbau
b. Rambut Kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Bau mulut dan kotor
Kondisi Klinis kemungkinan terjadi pada :
a. Stroke
b. Fraktur
c. Koma
Tujuan yang diharapkan :
a. Kebersihan diri sesuai pola
b. Keadaan badan, mulut, rambut dan kuku bersih
c. Pasien merasa nyaman
INTERVENSI :
- Kaji kembali pola kebersihan
Rasional : Data dasar dalam melakukan intervensi
- Bantu klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut dan
kuku
Rasional : mempertahankan rasa nyaman
- Lakukan pendidikan kesehatan
- pentingnya kebersihan diri
- pola kebersihan diri
- cara kebersihan
rasional : meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih
kooperatif
IMPLEMENTASI (TINDAKAN KEPERAWATAN)
- KEBERSIHAN LINGKUNGAN
- Merapikan Tempat Tidur
Pengertian : membuat tempat tidur menjadi bersih dan rapi
Tujuan : memberikan kenyamanan pada pasien dalam memenuhi
kebutuhan dirinya
Prosedur : terlampir
- Mengganti alat tenun
Pengertian : mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun
yang bersih pada tempat tidur pasien dengan pasien di atas tempat tidur dan
pada tempat tidur kosong.
Tujuan :
- Menciptakan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman
- Menghilangkan hal – hal yang
dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur dan selimut yang
bebas dari kotoran / lipatan
- Meningkatkan gambaran diri dan
harga diri pasien dg menciptakan tempat tidur yang bersih, rapid an
nyaman.
- Mengontrol penyebaran
mikroorganisme.
- KEBERSIHAN DIRI
- Memandikan pasien di atas
tempat tidur
Pengertian : membersihkan seluruh tubuh pasien terbaring di
atas tempat tidur
Tujuan :
- Menghilangkan minyak yang
menumpuk, keringat, sel-sel kulit yang mati dan bakteri.
- Menghilangkan bau badan yang
berlebihan
- Menstimulasi sirkulasi /
peredaran darah
- Meningkatkan perasaan segar
dan nyaman bagi pasien
- Memberikan kesempatan pada
perawat untuk mengkaji kondisi kulit pasien
- Merawat rambut
- Menyisir rambut
Tujuan :
- Untuk merangsang sirkulasi
pembuluh darah di kulit kepala
- Meratakan minyak rambut dan
meningkatkan kesehatan rambut
- Meningkatkan rasa nyaman
pasien
- Memantau adanya masalah pada
rambut dan kulit kepala
(contoh : kutu atau ketombe)
- Mencuci rambut
Pengertian : menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala
dengan menggunakan sampo atau sabun.
Tujuan :
- merangsang sirkulasi pembuluh
darah di kulit kepala dengan memberi pijatan / massage.
- Membersihkan rambut dan
meningkatkan rasa nyaman pasien.
- Mengurangi rasa gatal pada
kepala.
- Menghilangkan ketombe.
Prosedur : terlampir
- Menggosok gigi
Pengertian : membersihkan gigi dengan menggunakan sikat dan
pasta gigi.
Tujuan :
- Mengangkat sisa makananan dari
sekeliling gigi
- Menghindari bau mulut dan
meningkatkan kesegaran mulut
- Mencegah gigi berlubang dan
infeksi di jaringan mulut
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Memotong kuku
Pengertian : merawat kuku pada pasien yang tidak mampu merawat
kuku secara mandiri.
Tujuan :
Menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau
infeksi akibat kuku yang panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar